Kesenian Pencak Silat dan Bantengan Gesingan

Komunitas Bantengan di Dusun Gesingan

Komunitas Bantengan Rukun Abadi


No. Induk 451/01.IX.0439/421.108/2012


         Rukun Abadi merupakan komunitas kesenian pencak silat dan bantengan di Dusun Gesingan. Kesenian tersebut dipimpin oleh Bapak Siswanto dan Bapak Mujiono yang beranggotakan 90 orang,baik laki-lakimaupunperempuan. Selain menjadi ketua bantengan Rukun Abadi, Bapak Siswanto juga merupakan sekretaris Bantengan Nuswantara yang ada di Kota Batu.
            Filosofi nama Rukun Abadi adalah mengajak masyarakat untuk membangun kebersamaan dan kerukunan. Halyang menjadikan bantengan Rukun Abadi berbeda dengan komunitas bantenganyang lain terletak pada segi pementasan yang menampilkan debus, seperti: orang yang kebal dibakar, dimandikan dengan air keras, bermain senjata tajam dan bersepeda dengan mata tertutup. Tujuan dari atraksi tersebut adalah melestarikan budaya dan juga menyalurkan bakat para generasi muda, dibandingkan harus melakukan hal-hal yang negatif. Kesenian ini tidak membutuhkan keahlian khusus, baik laki-laki maupun perempuan bisa bergabung dalam bantengan ini. Anggota dari kesenian ini mulai dari anak-anak sampai orang tua. Bahkan untuk anak-anak yang baru mengikuti komunitas ini bisa melatih kepribadiannya dengan rajin salat dan mengaji.
            Peralatan yang digunakan oleh komunitas ini saat pertunjukan maupun latihan adalah ketipung, saron (alat musik gamelan bernada rendah), jidor, dan kenong (alat musik gamelan bernada tinggi). Bantengan Rukun Abadi tidakmemiliki sindentetap yang terdaftar sebagai anggota resmi. Tetapi, sering mengundang sinden dari komunitas lain. Kesenian bantengan Rukun Abadi memiliki 42 kepala banteng dan cemeti yang bisa dimainkan oleh siapa saja. Menurut pendapat Bapak  Siswanto,tujuan adanya cemeti dalam pementasan adalah untuk mengundang dan mengendalikan hal gaib.
            Dalam pertunjukan ini memerlukan ritual yang dilakukan sebelum dan sesudah pementasan bantengan, biasanya disebut “suguh”. Suguh adalah berdoa meminta keselamatan, kelancaran serta meminta izin kepada para leluhur karena dalam pertunjukan ini melibatkan dunia lain/gaib. Latihan bantengan Rukun Abadi diadakan seminggu sekali di rumah Bapak Siswanto atau di rumah Bapak Juma’i. Bantengan Rukun Abadi pernah melakukan pertunjukan di Kota Batu, Malang dan Mojokerto. Pertunjukan bantengan diawali dengan pertunjukan pencak silat, anggota yang terbiasa bermain pencak silat bisa berganti posisi menjadi pemain bantengan. Tetapi, orang yang terbiasa bermain bantengan belum tentu bisa menjadi pemain pencak silat. Bapak Siswanto selaku ketua bantengan Rukun Abadi beralamatkan di Dusun Gesingan no. 168 RT 07 RW 03  Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.