Komunitas Bantengan di Dusun Gesingan
Komunitas Bantengan Rukun Abadi
Rukun Abadi merupakan komunitas kesenian
pencak silat dan bantengan
di Dusun Gesingan. Kesenian
tersebut dipimpin
oleh Bapak Siswanto dan Bapak Mujiono yang beranggotakan 90 orang,baik laki-lakimaupunperempuan. Selain menjadi ketua bantengan Rukun Abadi,
Bapak Siswanto juga merupakan
sekretaris Bantengan Nuswantara yang ada di Kota Batu.
Filosofi
nama Rukun Abadi adalah
mengajak masyarakat untuk membangun kebersamaan dan kerukunan. Halyang menjadikan
bantengan Rukun Abadi berbeda
dengan komunitas bantenganyang lain
terletak pada segi
pementasan yang
menampilkan debus, seperti:
orang yang kebal dibakar, dimandikan dengan air keras, bermain senjata tajam
dan bersepeda dengan mata tertutup. Tujuan
dari atraksi tersebut adalah
melestarikan budaya dan juga menyalurkan bakat para generasi muda, dibandingkan harus melakukan
hal-hal yang negatif.
Kesenian ini tidak membutuhkan keahlian
khusus, baik laki-laki
maupun perempuan bisa bergabung dalam
bantengan ini. Anggota dari kesenian ini mulai dari anak-anak sampai orang tua. Bahkan untuk
anak-anak yang baru mengikuti komunitas ini bisa
melatih kepribadiannya dengan rajin salat
dan mengaji.
Peralatan
yang digunakan oleh komunitas ini
saat pertunjukan maupun latihan adalah ketipung,
saron (alat musik gamelan bernada rendah),
jidor, dan kenong (alat musik
gamelan bernada tinggi). Bantengan Rukun Abadi tidakmemiliki
sindentetap yang terdaftar sebagai anggota resmi. Tetapi,
sering mengundang sinden dari komunitas
lain. Kesenian bantengan Rukun
Abadi memiliki 42 kepala banteng dan cemeti yang bisa dimainkan oleh siapa
saja. Menurut pendapat Bapak Siswanto,tujuan
adanya cemeti dalam pementasan
adalah untuk mengundang dan mengendalikan hal gaib.
Dalam pertunjukan ini memerlukan
ritual yang dilakukan sebelum dan sesudah
pementasan bantengan, biasanya
disebut “suguh”. Suguh adalah
berdoa meminta keselamatan, kelancaran serta meminta izin kepada para leluhur
karena dalam pertunjukan ini melibatkan dunia lain/gaib. Latihan bantengan Rukun Abadi diadakan
seminggu sekali di rumah Bapak
Siswanto atau di rumah Bapak
Juma’i. Bantengan Rukun Abadi
pernah melakukan pertunjukan di
Kota Batu, Malang dan
Mojokerto. Pertunjukan bantengan diawali
dengan pertunjukan pencak silat, anggota yang
terbiasa bermain pencak silat
bisa berganti posisi menjadi pemain bantengan. Tetapi, orang yang terbiasa bermain bantengan
belum tentu bisa menjadi pemain pencak silat.
Bapak Siswanto selaku ketua bantengan Rukun Abadi
beralamatkan di Dusun Gesingan no. 168 RT 07 RW 03 Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten
Malang.